Review Persib vs Persija: Sepakbola Buru-buru vs Sepakbola Efektif
Poin sempurna kembali diraih oleh tuan
rumah Persib Bandung yang berhasil mengalahkan Persija 3-1 di Stadion Si
Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Minggu (3/3). Tim Maung Bandung
berhasil menerkam tim Macan Kemayoran lewat satu gol Kenji Adachihara
dan dua gol Sergio van Dijk. Persija sempat membalas lewat gol titik
putih Pedro Javier.
Berhasil membabat PSPS Pekanbaru dengan
skor meyakinkan, tim pelatih Persib kembali menurunkan formasi dan
komposisi yang sama melawan Persija Jakarta. Dengan formasi 4-3-3,
Persib kembali mengistirahatkan Atep dan Naseer al-Sebai. Shahar
Giananjar pun kembali dipercaya merasakan panasnya duel antar kedua
kesebelasan. Persib menurunkan lineup: Shahar, Tony, Supardi, Abanda,
Maman, Hariono, Firman, M Ridwan, Dzumafo, Van Dijk, dan Kenji.
Sementara itu, sebagian besar pemain muda mengisi skuad yang diasuh
pelatih Iwan Setiawan. Persija menurunkan formasi 4-4-1-1 dengan
lineup: Adixi, Fabiano, Wahyu, Ismed, Amarzukih, Syahroni, Pugliara,
Johan Juansyah, Risky, Park, Rahmat Afandi
Formasi 433 ini sebenarnya cukup riskan
untuk dipakai dalam pertandingan ini. Persija bertumpu pada poros
Robertino Pugliara dan Ismed Sofyan di flank kanan. Ini menyebabkan
salah satu tiga gelandang Persib harus ikut membantu daerah yang
diserang kedua pemain tersebut. Namun, skenario pelatih Iwan Setiawan
nampaknya tidak berjalan dengan baik karena timpangnya skill antara
pemain senior dan pemain mudanya membuat mereka sulit mengembangkan
permainan.
Tony Sucipto dibuat sibuk
Bersama Robertino Pugliara, Ismed Sofyan menggempur bek kiri Persib Bandung yang kembali dijaga Tony Sucipto. Persija nampaknya ingin mengikuti tren menyerang sektor kiri Persib Bandung setelah tim-tim seperti Persibangga, Persisam, Mitra Kukar, dan PSPS berhasil membobol Persib dari posisi tersebut.
Bersama Robertino Pugliara, Ismed Sofyan menggempur bek kiri Persib Bandung yang kembali dijaga Tony Sucipto. Persija nampaknya ingin mengikuti tren menyerang sektor kiri Persib Bandung setelah tim-tim seperti Persibangga, Persisam, Mitra Kukar, dan PSPS berhasil membobol Persib dari posisi tersebut.
Sepuluh menit pertama, pemain tamu
menerapkan pressing ketat sejak di lini pertahanan tuan rumah dan ini
cukup menyulitkan. Beberapa kali pemain belakang tim tuan rumah
melakukan clearences karena tertekan. Tapi Persib beruntung karena Ismed
Sofyan tidak bermain seganas musim-musim lalu dan tertahan di belakang.
Pemain asal Aceh ini bahkan ditarik di sekitar menit 31 karena
mengalami cedera setelah tembakan kerasnya tidak mampu dihalau Shahar
dan hanya menerpa tiang gawang.
Tertahannya Ismed Sofyan disebabkan
karena pemain depan Persib terus melakukan rotasi posisi. Selain itu,
serangan Persib pun dialirkan ke arah kiri. Tercatat persib melakukan 4
umpan silang sampai menit 18.
Strategi rotasi pemain depan berhasil
membuat konsentrasi tim tamu pecah. Di menit 19, umpan sundulan Van Dijk
ke arah Kenji gagal dihalau pemain belakang Persija. Bola langsung
dilesakkan Kenji tanpa ampun ke gawang yang dijaga Adixi.
Mainkan bola dengan sabar
Persija tidak bermain jelek dalam pertandingan kemarin. Para pemain berseragam oranye berusaha bermain sabar dan telaten mendekati gawang Shahar Ginanjar. Mereka tidak memberi umpan silang atau menembak bola ke gawang Persib kecuali memang hal tersebut menguntungkan mereka. Selain Flank kanan, flank kiri Persija yang diisi Risky sebenarnya cukup merepotkan pertahanan tuan rumah.
Persija tidak bermain jelek dalam pertandingan kemarin. Para pemain berseragam oranye berusaha bermain sabar dan telaten mendekati gawang Shahar Ginanjar. Mereka tidak memberi umpan silang atau menembak bola ke gawang Persib kecuali memang hal tersebut menguntungkan mereka. Selain Flank kanan, flank kiri Persija yang diisi Risky sebenarnya cukup merepotkan pertahanan tuan rumah.
Ketelatenan Persija di babak pertama
menghasilkan statistik menyerang yang cukup baik. Dari 5 attempts
(tembakan percobaan ke gawang) yang mereka lakukan, 3 diantaranya
berhasil menuju gawang dan membuat Shahar melakukan penyelamatan.
Serangan terburu-buru
Tidak adanya pemain tengah berpengalaman yang bisa menahan dan mengalirkan bola dan keluarnya Ismed Sofyan, membuat Persib lebih bebas mengekploitasi lini tengah dan pertahanan Persija. Namun, penyelesaian akhir yang buruk dan terkesan terburu-buru membuat kedudukan di akhir babak pertama tetap 1-0. Di babak pertama, Persib berhasil membuat 14 attempts. Namun, hanya 2 tembakan yang mengarah ke gawang.
Tidak adanya pemain tengah berpengalaman yang bisa menahan dan mengalirkan bola dan keluarnya Ismed Sofyan, membuat Persib lebih bebas mengekploitasi lini tengah dan pertahanan Persija. Namun, penyelesaian akhir yang buruk dan terkesan terburu-buru membuat kedudukan di akhir babak pertama tetap 1-0. Di babak pertama, Persib berhasil membuat 14 attempts. Namun, hanya 2 tembakan yang mengarah ke gawang.
Babak kedua
Di awal babak kedua, Iwan Setiawan menggantikan Johan Juansyah dengan Pedro. Pemain asal Garut ini sebenarnya bermain cukup militan di lini tengah. Masuknya Pedro membuat Park bermain di lini tengah bersama Syahroni. Hal ini cukup menguntungkan Persib karena Park merupakan pemain depan yang lemah dalam bertahan.
Di awal babak kedua, Iwan Setiawan menggantikan Johan Juansyah dengan Pedro. Pemain asal Garut ini sebenarnya bermain cukup militan di lini tengah. Masuknya Pedro membuat Park bermain di lini tengah bersama Syahroni. Hal ini cukup menguntungkan Persib karena Park merupakan pemain depan yang lemah dalam bertahan.
Persija langsung mengincar sisi kanan
pertahanan Persib yang dijaga Supardi. Karena bermain terlalu santai,
kiper Shahar sempat melakukan 1 save ketika pemain Persija berhasil
menembus daerah Supardi. Di menit 46, tim tamu berhasil mendapatkan
penalti setelah bola mengenai tangan Abanda di dalam kotak penalti.
Tembakan penalti yang diberikan oleh wasit tidak disiakan menjadi gol
oleh Pedro.
Bermain 4-4-1-1
Persib kemudian bermain dengan formasi 4411 setelah Dzumafo digantikan oleh Atep karena cedera. Masuknya pemain asal Cianjur ini kembali membuat Persib menyerang sisi kanan pertanan Persija yang dijaga A Marzukih. Pergerakan Firman dari kiri pun akhirnya membuahkan hukuman penalti setelah mantan pemain SFC tersebut dilanggar di dalam kotak.
Persib kemudian bermain dengan formasi 4411 setelah Dzumafo digantikan oleh Atep karena cedera. Masuknya pemain asal Cianjur ini kembali membuat Persib menyerang sisi kanan pertanan Persija yang dijaga A Marzukih. Pergerakan Firman dari kiri pun akhirnya membuahkan hukuman penalti setelah mantan pemain SFC tersebut dilanggar di dalam kotak.
Dominasi Persib di pertengahan babak
kedua membuat pemain Persija cukup frustasi. Puncaknya, Fabiano Beltrame
mendapatkan kartu kuning kedua setelah menjegal Supardi. Keadaan ini
membuat Persija memasukan pemain tengah Syahrizal untuk menggantikan
Park yang bermain tidak maksimal di tengah.
Kembali banyak menyiakan peluangUntuk mengunci lini tengah, Jajang Nurjaman kemudian memasukan Asri Akbar menggantikan Kenji Adachihara dan bermain dengan formasi 4231.
Akibat bermain dengan 10 pemain, Persija kesulitan untuk menjaga semua pemain Persib yang masuk ke daerah mereka. Sebuah lubang yang menganga di lini tengah Persija kemudian tercipta dan berhasil dimanfaatkan van Dijk. Dengan tembakan kerasnya, Van Dijk berhasil melepas tembakan 1/3 lapang dan tidak mampu dihalau kiper Persija.
Tembakan tersebut merupakan 1 dari 4
shot on Persib di babak kedua. Seperti di babak pertama, Tim Pangeran
Biru banyak menyiakan kesempatan karena menciptakan 12 tembakan
percobaan ke gawang namun hanya 4 tembakan yang mengarah ke gawang
Persija.
Kesimpulan
Walaupun kalah skill dan pengalaman, para pemain muda Persija bermain sangat baik dalam pertandingan panas tersebut. Menciptakan 4 shot on goal dari 7 tembakan percobaan ke gawang menunjukan bahwa mereka bermain dengan efektif. Tidak adanya pemain tengah yang bisa menahan dan mengalirkan bola membuat Persija kesulitan mendikte dan mempertahankan ritme permainan mereka.
Walaupun kalah skill dan pengalaman, para pemain muda Persija bermain sangat baik dalam pertandingan panas tersebut. Menciptakan 4 shot on goal dari 7 tembakan percobaan ke gawang menunjukan bahwa mereka bermain dengan efektif. Tidak adanya pemain tengah yang bisa menahan dan mengalirkan bola membuat Persija kesulitan mendikte dan mempertahankan ritme permainan mereka.
Sebaliknya, unggul skill dan pengalaman
membuat Persib menguasai permainan. Akan tetapi keunggulan ini tidak
bisa lebih dimaksimalkan lagi karena mereka bermain terburu-buru untuk
bisa mencetak gol. Dari 26 tembakan percobaan ke gawang, hanya 6
tembakan yang mengarah ke gawang. Dari 3 gol yang bersarang ke gawang
Persija, hanya satu gol yang murni merupakan hasil dari kerjasama tim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar