musik

Rabu, 13 Maret 2013

Review Persib vs Persija: Sepakbola Buru-buru vs Sepakbola Efektif


Review Persib vs Persija: Sepakbola Buru-buru vs Sepakbola Efektif
Poin sempurna kembali diraih oleh tuan rumah Persib Bandung yang berhasil mengalahkan Persija 3-1 di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Minggu (3/3). Tim Maung Bandung berhasil menerkam tim Macan Kemayoran lewat satu gol Kenji Adachihara dan dua gol Sergio van Dijk. Persija sempat membalas lewat gol titik putih Pedro Javier.
Berhasil membabat PSPS Pekanbaru dengan skor meyakinkan, tim pelatih Persib kembali menurunkan formasi dan komposisi yang sama melawan Persija Jakarta. Dengan formasi 4-3-3, Persib kembali mengistirahatkan Atep dan Naseer al-Sebai. Shahar Giananjar pun kembali dipercaya merasakan panasnya duel antar kedua kesebelasan. Persib menurunkan lineup: Shahar, Tony, Supardi, Abanda, Maman, Hariono, Firman, M Ridwan, Dzumafo, Van Dijk, dan Kenji.
Sementara itu, sebagian besar pemain muda mengisi skuad yang diasuh pelatih Iwan Setiawan. Persija menurunkan formasi 4-4-1-1 dengan lineup: Adixi, Fabiano, Wahyu, Ismed, Amarzukih, Syahroni, Pugliara, Johan Juansyah, Risky, Park, Rahmat Afandi
Formasi 433 ini sebenarnya cukup riskan untuk dipakai dalam pertandingan ini. Persija bertumpu pada poros Robertino Pugliara dan Ismed Sofyan di flank kanan. Ini menyebabkan salah satu tiga gelandang Persib harus ikut membantu daerah yang diserang kedua pemain tersebut. Namun, skenario pelatih Iwan Setiawan nampaknya tidak berjalan dengan baik karena timpangnya skill antara pemain senior dan pemain mudanya membuat mereka sulit mengembangkan permainan.
Tony Sucipto dibuat sibuk
Bersama Robertino Pugliara, Ismed Sofyan menggempur bek kiri Persib Bandung yang kembali dijaga Tony Sucipto. Persija nampaknya ingin mengikuti tren menyerang sektor kiri Persib Bandung setelah tim-tim seperti Persibangga, Persisam, Mitra Kukar, dan PSPS berhasil membobol Persib dari posisi tersebut.
Sepuluh menit pertama, pemain tamu menerapkan pressing ketat sejak di lini pertahanan tuan rumah dan ini cukup menyulitkan. Beberapa kali pemain belakang tim tuan rumah melakukan clearences karena tertekan. Tapi Persib beruntung karena Ismed Sofyan tidak bermain seganas musim-musim lalu dan tertahan di belakang. Pemain asal Aceh ini bahkan ditarik di sekitar menit 31 karena mengalami cedera setelah tembakan kerasnya tidak mampu dihalau Shahar dan hanya menerpa tiang gawang.
Tertahannya Ismed Sofyan disebabkan karena pemain depan Persib terus melakukan rotasi posisi. Selain itu, serangan Persib pun dialirkan ke arah kiri. Tercatat persib melakukan 4 umpan silang sampai menit 18.
Strategi rotasi pemain depan berhasil membuat konsentrasi tim tamu pecah. Di menit 19, umpan sundulan Van Dijk ke arah Kenji gagal dihalau pemain belakang Persija. Bola langsung dilesakkan Kenji tanpa ampun ke gawang yang dijaga Adixi.
Mainkan bola dengan sabar
Persija tidak bermain jelek dalam pertandingan kemarin. Para pemain berseragam oranye berusaha bermain sabar dan telaten mendekati gawang Shahar Ginanjar. Mereka tidak memberi umpan silang atau menembak bola ke gawang Persib kecuali memang hal tersebut menguntungkan mereka. Selain Flank kanan, flank kiri Persija yang diisi Risky sebenarnya cukup merepotkan pertahanan tuan rumah.
Ketelatenan Persija di babak pertama menghasilkan statistik menyerang yang cukup baik. Dari 5 attempts (tembakan percobaan ke gawang) yang mereka lakukan, 3 diantaranya berhasil menuju gawang dan membuat Shahar melakukan penyelamatan.
Serangan terburu-buru
Tidak adanya pemain tengah berpengalaman yang bisa menahan dan mengalirkan bola dan keluarnya Ismed Sofyan, membuat Persib lebih bebas mengekploitasi lini tengah dan pertahanan Persija. Namun, penyelesaian akhir yang buruk dan terkesan  terburu-buru membuat kedudukan di akhir babak pertama tetap 1-0. Di babak pertama, Persib berhasil membuat 14 attempts. Namun, hanya 2 tembakan yang mengarah ke gawang.
Babak kedua
Di awal babak kedua, Iwan Setiawan menggantikan Johan Juansyah dengan Pedro. Pemain asal Garut ini sebenarnya bermain cukup militan di lini tengah. Masuknya Pedro membuat Park bermain di lini tengah bersama Syahroni. Hal ini cukup menguntungkan Persib karena Park merupakan pemain depan yang lemah dalam bertahan.
Persija langsung mengincar sisi kanan pertahanan Persib yang dijaga Supardi. Karena bermain terlalu santai, kiper Shahar sempat melakukan 1 save ketika pemain Persija berhasil menembus daerah Supardi. Di menit 46, tim tamu berhasil mendapatkan penalti setelah bola mengenai tangan Abanda di dalam kotak penalti. Tembakan penalti yang diberikan oleh wasit tidak disiakan menjadi gol oleh Pedro.
Bermain 4-4-1-1
Persib kemudian bermain dengan formasi 4411 setelah Dzumafo digantikan oleh Atep karena cedera. Masuknya pemain asal Cianjur ini kembali membuat Persib menyerang sisi kanan pertanan Persija yang dijaga A Marzukih. Pergerakan Firman dari kiri pun akhirnya membuahkan hukuman penalti setelah mantan pemain SFC tersebut dilanggar di dalam kotak.
Dominasi Persib di pertengahan babak kedua membuat pemain Persija cukup frustasi. Puncaknya, Fabiano Beltrame mendapatkan kartu kuning kedua setelah menjegal Supardi. Keadaan ini membuat Persija memasukan pemain tengah Syahrizal untuk menggantikan Park yang bermain tidak maksimal di tengah.
Kembali banyak menyiakan peluang
Untuk mengunci lini tengah, Jajang Nurjaman kemudian memasukan Asri Akbar menggantikan Kenji Adachihara dan bermain dengan formasi 4231.
Akibat bermain dengan 10 pemain, Persija kesulitan untuk menjaga semua pemain Persib yang masuk ke daerah mereka. Sebuah lubang yang menganga di lini tengah Persija kemudian tercipta dan berhasil dimanfaatkan van Dijk. Dengan tembakan kerasnya, Van Dijk berhasil melepas tembakan 1/3 lapang dan tidak mampu dihalau kiper Persija.
Tembakan tersebut merupakan 1 dari 4 shot on Persib di babak kedua. Seperti di babak pertama, Tim Pangeran Biru banyak menyiakan kesempatan karena menciptakan 12 tembakan percobaan ke gawang namun hanya 4 tembakan yang mengarah ke gawang Persija.
Kesimpulan
Walaupun kalah skill dan pengalaman, para pemain muda Persija bermain sangat baik dalam pertandingan panas tersebut. Menciptakan 4 shot on goal dari 7 tembakan percobaan ke gawang menunjukan bahwa mereka bermain dengan efektif. Tidak adanya pemain tengah yang bisa menahan dan mengalirkan bola membuat Persija kesulitan mendikte dan mempertahankan ritme permainan mereka.
Sebaliknya, unggul skill dan pengalaman membuat Persib menguasai permainan. Akan tetapi keunggulan ini tidak bisa lebih dimaksimalkan lagi karena mereka bermain terburu-buru untuk bisa mencetak gol. Dari 26 tembakan percobaan ke gawang, hanya 6 tembakan yang mengarah ke gawang. Dari 3 gol yang bersarang ke gawang Persija, hanya satu gol yang murni merupakan hasil dari kerjasama tim.
sumber;http://simamaung.com/review-persib-vs-persija-sepakbola-buru-buru-vs-sepakbola-efektif/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar